Metode Pendidikan Pemustaka

 on 21 September 2015  




Agar program pendidikan pemustaka perpustakaan dapat memperoleh hasil yang maksimal, perlu menentukan metode apa yang kira-kira sesuai dan efektif digunakan. Dalam memilih metode perlu pula dipertimbangkan medianya, karena masing-masing media mempunyai daya guna yang berbeda.

Menurut Fjalbbrant dan Malley (Ratnaningsih, 1994) metode pengajaran yang cocok bagi program pendidikan pemustaka secara garis besar dapat dibagi atas 3 kelompok, yaitu;


  1. Metode yang sesuai pendidikan kelompok
  2. Metode yang sesuai untuk pendidikan individu/perorangan
  3. Metode yang dapat dipakai baik bagi pendidikan kelompok maupun perorangan
Metode yang dipilih dalam penyajian, masih pula harus mempertimbangkan subyek yang diajarkan, pemustaka yang mengikuti pendidikan dan pengajar atau pembimbingannya. Dalam pendidikan pemustaka dapat juga memilih beberapa metode antara lain :

  • Ceramah
  • Seminar/tutorial/demonstrasi
  • Wisata perpustakaan
  • Metode audio visual : Film, Video tape, Slide
  • Bentuk tercetak : Brosur, Leaflet
  • Latihan/Praktek
  • Program bimbingan kelompok
  • Program bimbingan khusus
  • Program bimbingan individu
Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka

Mengenai kapan pendidikan pemustaka dapat dilaksanakan, tergantung kepada kedua pihak, yaitu antara pemustaka dan perpustakaan. Beberapa perpustakaan perguruan tinggi melaksanakan program ini sebagai program wajib bagi setiap pemustaka perpustakaan, yang dilaksanakan secara kontinyu dan terjadwal.

Tempat pelaksanaan dapat di perpustakaan atau fakultas, disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Tetapi nampaknya perpustakaan merupakan salah satu altematif terbaik sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan pemustaka, mengingat perpustakaan merupakan unsurpendukung terpen ting dalam penyelenggaraan program pendidikan pemustaka. Tentu saja perpustakaan harus menyelenggarakan kerja sama dengan fakultas agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.

Pelaksanaan pendidikan pemustaka dapat dilakukan dengan tiga tingkatan antara lain:

a. Tingkatan orientasi
   Orientasi ini biasanya dilakukan pada mahasiswa baru pada awal mengikuti kegiatan ospek. Kegiatan pendidikan pemustaka yang disatukan dalam ospek tersebut diberikan pada materi khusus yang diselenggarakan selama kurang lebih 2 jam. Dengan materi mengenai. pentingnya perpustakaan, jam buka perpustakaan. sarana temu kembali informasi, jasa perpustakaan.jenis koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan peraturan perpustakaan. Metode pendidikan pemustaka yang dapat digunakan adalah ceramah dengan prinsip pengenalan. kunjungan perpustakaan dan demonstrasi atau peragaan. Pelaksanaan dalam pemberian pendidikan pemustaka pada tingkat ini adalah minimal pustakawan dengan kualifikasi setingkat sarjana muda ilmu perpustakaan.

b. Pendidikan pemustaka pada tingkatan tertentu.
   Pendidikan pemustaka pada tingkatan tertentu ini, ada yang melalui jalur kurikulum, ada juga melalui bimbingan individu atau kelompok (non kurikulum). Pada jalur kurikulum ada yang dititipkan pada metodologi penelitian, ada yang masuk ajaran pengantar perpustakaan dan ada juga yang memasukkan kedalam ajaran penelusuran literatur. Dengan alokasi waktu selama satu semester dengan 2 SKS. Untukjalur non kurikulum (bimbingan individu/kelompok) pendidikan pemustaka dapat dilakukan oleh pustakawan dengan cara bimbingan langsung pada masing-masing pemustaka. Dapat juga dibuka kelas pada jumlah tertentu dan dilaksanakan pendidikan pemustaka Pembahasan di perpustakaan.
   Materi pendidikan pemustaka pada tingkatan ini sarna dengan materi orientasi, namun ada penekanan dalam materi pemustakaan sarana temu kembali informasi (katalog, indeks, abstrak dan bibliografi) juga penelusuran informasi otomasi. Staf pelaksananya bisa pustakawan atau yang berkualifikasi sarjana muda bidang ilmu perpustakaan. Untuk materi praktek di perpustakaan bisa dibantu oleh asisten pustakawan. Metode yang cocok adalah ceramah, demonstrasi dan praktek/latihan.

c. Pendidikan pemustaka pada peserta Pascasarjana
   Pendidikan pemustaka program pascasarjana ini biasanya peserta terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Karena para peserta selalu melakukan penelitian, mereka selalu membutuhkan referensi yang lengkap dan mutahir dari jurnal, bibliografi dan sumber informasi tentang penelitian lain. Mereka sering melakukan wawancara dan dialog dengan pustakawan yang kompeten untuk mendiskusikan penelusuran informasi yang kadang sangat spesifik. Untuk kebutuhan seperti ini diperlukan adanya pustakawan spesialis atau setidaknya pustakawan yang telah mendalami bidang layanan minat tersebut dengan cukup pengalaman, sehingga mudah untuk memahami terminologi khusus yang kadang diperlukan pemustaka.
   Pada tingkat ini, pendidikan pemustaka dapat dilaksanakan setiap tahun atau 2 x setahun. Materi yang diberikan sarna dengan tingkat pendidikan pemustaka yang lain tetapi ada penekanan pada materi penelusuran baik manual maupun terotomasi juga pemakaian bibliografi hasil-hasil penelitian. Staf pelaksana setidaknya berkualifikasi setingkat S-1 dan S-2 ilmu perpustakaan. Untuk pelaksanaan praktek bisa dibantu asisten pustakawan. Metode pendidikan/penyampaian yang cocok untuk program tingkat ini adalah : dibagikan makalah, ceramah, praktek penelusuran, dan soal-soal latihan, misal dengan membuat panduan pustaka (“path finder”)

d. Pendidikan pemustaka melalui homepage
   Seiring dengan makin mudahnya akses internet maka banyak perpustakaan yang memiliki web site. Kegiatan pendidikan pemustaka akan lebih efisien dan efektif bila dilakukan melalui home page yang bisa diakses oleh pemustakanya. Fasilitas ini bisa diakses dimanapun dan kapanpun oleh pemustaka perpustakaan. 
   Fasilitas homepage untuk pendidikan pemustaka telah dilakukan oleh perpustakaan di luar negeri misalnya di Perpustakaan Pusat University of The Ryukyus, Japan, dimana perpustakaan menyampaikan informasi kegiatannya yang dapat diakses pemustakanya dimanapun berada.
Informasi tersebut adalah :
  1. Informasi kegiatan perpustakaan
  2. Petunjuk menggunakan perpustakaan
  3. OPAC, dan data base CD-ROM (searching)
  4. Pengantar bahan – bahan local
  5. Pameran
  6. Bulletin perpustakaan
Keuntungan metode tersebut antara lain :
  • Cepat
  • Dapat setiap saat diperbaharui
  • Tidak perlu waktu khusus untuk menyampaikannya (bahkan bisa sepanjang tahun)
  • Bila dihitung secara keseluruhan akan lebih murah

Metode Pendidikan Pemustaka 4.5 5 JASMAN UNIMPORTANT 21 September 2015 Agar program pendidikan pemustaka perpustakaan dapat memperoleh hasil yang maksimal, perlu menentukan metode apa yang kira-kira...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer