KALIMAT EFEKTIF

 on 25 Maret 2011  

Kalimat yang singkat, maknanya jelas dan mudah di pahami oleh pembaca dan pendengar dan dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis



Ciri Kalimat Efektif

1. Kesepadanan

 “Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.”

CIRI KESEPADANAN

Kalimat Itu Mempunyai Subjek Dan Predikat Dengan Jelas

Contoh:
      • Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
      • Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Tidak Terdapat Subjek Yang Ganda

Contoh:
      • Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (salah)
      • Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (benar)
Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal 

Contoh:
      • Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. (salah)
      • Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki. (benar)
      • Atau
      • Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki. (benar)

Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
 
Contoh:
      • Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting. (salah)
      • Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting. (benar)

2. Keparalelan

“Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. bentuk kedua juga menggunakan verba.”

Contoh:
    • Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. (salah)

“Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut.”

Contoh:
    • Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. (benar)

3.    Ketegasan

“Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.”
Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). 
 
Contoh:
      • Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. (salah)
      • Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (benar)

Membuat urutan kata yang Bertahap

Contoh:
      • Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
      • Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)

Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:
      • Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:
      • Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:
      • Saudaralah yang bertanggung jawab

4.    KEHEMATAN


“Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.”
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.


Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
 
Contoh: 
      • Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang. (salah)
      • Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang. (benar)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Contoh:
      • Ia memakai baju warna merah. (salah)
        “Kata merah sudah mencakupi kata warna. Jadi, Kalimat itu dapat diubah menjadi”
      • Ia memakai baju merah. (benar)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Contoh:
      • Sejak dari pagi dia bermenung. (salah)
      • Sejak pagi dia bermenung. (benar)

Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak

Contoh:
      • para tamu-tamu(salah), para tamu (benar)
      • beberapa orang-orang(salah), beberapa orang (benar)

5.    KECERMATAN

“Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh
    • Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
    • Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

Kalimat 1 memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat 2 salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan.

Kalimat itu dapat diubah menjadi:
    • Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.
    • Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

6. KEPADUAN

“Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.”
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

Contoh:
    • Surat itu saya sudah baca. (salah)
    • Surat itu sudah saya baca.(benar)
    • Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.(salah)
    • Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (benar)

Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
      • Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.(salah)
      • Mereka membicarakan kehendak rakyat. (benar)
      • Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat. (salah)
      • Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat. (benar)

7. KELOGISAN

“Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.”
Contoh
    • Waktu dan tempat kami persilakan.
    • Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
    • Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
    • Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
    • Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
“Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.”
    • Bapak Menteri kami persilakan.
    • Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
    • Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
    • Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
    • Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
KALIMAT EFEKTIF 4.5 5 JASMAN UNIMPORTANT 25 Maret 2011 Kalimat yang singkat, maknanya jelas dan mudah di pahami oleh pembaca dan pendengar dan dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer