Pada suatu kerajaan hiduplah seorang Raja yang sederhana, ia mempunyai
seorang Istri yang jelita dan sepasang anak yang tampan dan ayu rupawan.
Hidupnya serba kecukupan bahkan sangat kaya raya dengan bergelimpang
harta dunia yang tiada terkira.
Hingga pada suatu waktu Sang Raja
mendapat tanda-tanda akan menghadap Sang Ilahi. Kemudian sang Raja
memanggil istri dan anak-anaknya serta abdi dalem kerajaan untuk
mendengarkan wasiatnya. “Hai istri dan anak-anakku serta abdi dalem
kerajaan, rasanya sebentar lagi malaikatul maut hendak menjemputku,
harta benda kerajaan milikku sangat banyak, aku tidak mau terbebani oleh
harta dunia di alam kubur nanti, maka pada saat meninggal nanti, aku
minta kepada kalian atau siapa saja agar mau menemaniku di kuburan
selama 40 hari 40 malam, dan kepada siapapun yang menemani, akan aku
berikan ½ dari kekayaan kerajaan........., ” : kata sang Raja
perlahan-lahan hingga menghembuskan nafas terakhir.
Maka diantara
anggota keluarga, satu sama lain saling menawarkan siapa yang mau
menemani sang Raja di kuburan nanti, dan ternyata tak satupun dari pihak
keluarga kerajaan yang berkehendak, maka diumumkanlah sayembara ke
seantero kerajaan. Singkat cerita tak satupun warga kerajaan yang mau
kecuali Pak Tua pengumpul Kayu Bakar yang berkenan untuk memenuhi wasiat
Raja. Setelah sang Raja dikebumikan sehari sebelumnya, maka Pak Tua
telah membuat kuburan di sebelah kuburan Raja.
Jika Allah telah
berkehendak maka segala sesuatu menjadi mungkin, konon setiap malam Pak
Tua didatangi malaikat dan ditanya banyak hal, mulai apa motivasinya,
apa pekerjaannya, kayu mana yang ditebang, dijual kemana, hasilnya apa,
untuk siapa dst, hingga malam ke-40. Setelah hari ke-40, maka keluarlah
Pak Tua dari kuburan tersebut dan disambut oleh keluarganya. Kemudian
Permaisuri Raja berkata kepada penduduk negeri :”Wahai rakyatku, sesuai
janji almarhum, maka pada hari ini kami atas nama Raja dan kerajaan akan
menyerahkan ½ harta kerajaan kepada Pak Tua atas apa yang telah
dikerjakan sesuai permintaan terakhir suamiku, maka terimalah ini Pak
Tua.....”.
Namun Pak Tua lantas berujar: “Terima kasih permaisuri
Ratu yang baik hati, saya memang sudah menjalankan apa yang sang Raja
minta, namun saya tidak bisa menerima harta yang demikian banyak. Saya
hanyalah tukang pengumpul kayu, namun selama 40 hari 40 malam saya
ditanyai banyak hal oleh malaikat tentang pekerjaan saya itu, bagaimana
kalau saya memiliki harta yang demikian banyak berapa lama saya akan
ditanyai dan dimintakan pertanggungjawaban. Untuk itu, saya menolak
menerimanya dan mohon agar berikan kepada anak yatim dan atau piatu,
kaum dhuafa, dan mereka yang membutuhkan”.
Maka dipenuhilah
permintaan Pak Tua itu oleh pihak kerajaan. Pak Tua awalnya memang ingin
kaya, namun setelah mengalami pertanyaan malaikat, ia sadar bahwa
setiap keping uang yang dimiliki pasti akan dimintai pertang-gungjawaban
oleh Sang Pemilik, Allah SWT, sebagaimana janji Allah dalam QS. Ali
Imran, 3:186 :” Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan
dirimu. .... “. Semoga kita termasuk orang-orang yang amanah dalam
menggunakan harta yang dititipkan oleh Sang Pemilik. Amien ya, Rabbal
alamin.
https://www.facebook.com/note.php?note_id=447462815080
Tidak ada komentar:
Posting Komentar