Wasiat Sang Raja

 on 23 Februari 2012  

Pada suatu kerajaan hiduplah seorang Raja yang sederhana, ia mempunyai seorang Istri yang jelita dan sepasang anak yang tampan dan ayu rupawan. Hidupnya serba kecukupan bahkan sangat kaya raya dengan bergelimpang harta dunia yang tiada terkira. 
Hingga pada suatu waktu Sang Raja mendapat tanda-tanda akan menghadap Sang Ilahi. Kemudian sang Raja memanggil istri dan anak-anaknya serta abdi dalem kerajaan untuk mendengarkan wasiatnya. “Hai istri dan anak-anakku serta abdi dalem kerajaan, rasanya sebentar lagi malaikatul maut hendak menjemputku, harta benda kerajaan milikku sangat banyak, aku tidak mau terbebani oleh harta dunia di alam kubur nanti, maka pada saat meninggal nanti, aku minta kepada kalian atau siapa saja agar mau menemaniku di kuburan selama 40 hari 40 malam, dan kepada siapapun yang menemani, akan aku berikan ½ dari kekayaan kerajaan........., ” : kata sang Raja perlahan-lahan hingga menghembuskan nafas terakhir.

Maka diantara anggota keluarga, satu sama lain saling menawarkan siapa yang mau menemani sang Raja di kuburan nanti, dan ternyata tak satupun dari pihak keluarga kerajaan yang berkehendak, maka diumumkanlah sayembara ke seantero kerajaan. Singkat cerita tak satupun warga kerajaan yang mau kecuali Pak Tua pengumpul Kayu Bakar yang berkenan untuk memenuhi wasiat Raja. Setelah sang Raja dikebumikan sehari sebelumnya, maka Pak Tua telah membuat kuburan di sebelah kuburan Raja.


Jika Allah telah berkehendak maka segala sesuatu menjadi mungkin, konon setiap malam Pak Tua didatangi malaikat dan ditanya banyak hal, mulai apa motivasinya, apa pekerjaannya, kayu mana yang ditebang, dijual kemana, hasilnya apa, untuk siapa dst, hingga malam ke-40. Setelah hari ke-40, maka keluarlah Pak Tua dari kuburan tersebut dan disambut oleh keluarganya. Kemudian Permaisuri Raja berkata kepada penduduk negeri :”Wahai rakyatku, sesuai janji almarhum, maka pada hari ini kami atas nama Raja dan kerajaan akan menyerahkan ½ harta kerajaan kepada Pak Tua atas apa yang telah dikerjakan sesuai permintaan terakhir suamiku, maka terimalah ini Pak Tua.....”.

Namun Pak Tua lantas berujar: “Terima kasih permaisuri Ratu yang baik hati, saya memang sudah menjalankan apa yang sang Raja minta, namun saya tidak bisa menerima harta yang demikian banyak. Saya hanyalah tukang pengumpul kayu, namun selama 40 hari 40 malam saya ditanyai banyak hal oleh malaikat tentang pekerjaan saya itu, bagaimana kalau saya memiliki harta yang demikian banyak berapa lama saya akan ditanyai dan dimintakan pertanggungjawaban. Untuk itu, saya menolak menerimanya dan mohon agar berikan kepada anak yatim dan atau piatu, kaum dhuafa, dan mereka yang membutuhkan”.

Maka dipenuhilah permintaan Pak Tua itu oleh pihak kerajaan. Pak Tua awalnya memang ingin kaya, namun setelah mengalami pertanyaan malaikat, ia sadar bahwa setiap keping uang yang dimiliki pasti akan dimintai pertang-gungjawaban oleh Sang Pemilik, Allah SWT, sebagaimana janji Allah dalam QS. Ali Imran, 3:186 :” Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. .... “. Semoga kita termasuk orang-orang yang amanah dalam menggunakan harta yang dititipkan oleh Sang Pemilik. Amien ya, Rabbal alamin.


https://www.facebook.com/note.php?note_id=447462815080
Wasiat Sang Raja 4.5 5 JASMAN UNIMPORTANT 23 Februari 2012 Pada suatu kerajaan hiduplah seorang Raja yang sederhana, ia mempunyai seorang Istri yang jelita dan sepasang anak yang tampan dan ayu ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer