I’jaz
(kemukjizatan) adalah penetapan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum
adalah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari kemampuan.
Apabila
kemukjizatan telah terbukti, maka nampaklah kemampuan mu’jiz (sesuatu yang
melemahkan), yang dimaksud dengan i’jaz ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam
pengakuannya sebagai seorang Rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab
untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu al-Qur’an, dan kelemahan
generasi-generasi sesudah mereka. Rasulullah telah meminta orang Arab
menandingi Qur’an dalam tiga tahapan:
1. Menantang mereka dengan seluruh Qur’an dalam uslub umum yang
meliputi orang Arab sendiri dan orang lain, manusia mereka secara padu melalui
Firman Allah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian
yang lain". (QS. Al-Isra’ : 88)
2.
Menantang mereka dengan
sepuluh surah saja dari Qur’an dalam firman Allah :
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran
itu", Katakanlah: "(kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh
surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang
kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang
benar". Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu)
itu Maka Ketahuilah, Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah,
dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada
Allah)? (QS. Hud: 13-14)
3. Menantang mereka dengan satu surah saja dari Qur’an dalam firman
Allah:
Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya."
Katakanlah: "(kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil
(untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar." (QS. Yunus :
38)
Kelemahan orang Arab untuk menandingi Qur’an
padahal mereka memiliki faktor-faktor dan potensi untuk itu, merupakan bukti
tersendiri bagi kelemahan bahasa Arab di masa bahasa ini berada pada puncak
keremajaan dan kejayaannya.
Kemukjizatan
Qur’an bagi bangsa-bangsa lain tetap berlaku di sepanjang zaman dan akan selalu
ada dalam posisi tantangan yang tegar. Misteri-misteri alam yang disingkap oleh
ilmu pengetahuan modern hanyalah sebagian dari fenomena hakikat-hakikat tinggi
yang terkandung dalam misteri alam wujud yang merupakan bukti bagi eksistensi
pencipta dan perencanaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar